Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 21 Oktober 2009

Jaringan Pemakai vs Jaringan Penjual

Seperti janji saya di artikel terdahulu, kali ini saya ingin menjelaskan lebih lanjut alasan saya lebih memilih konsep membangun jaringan pemakai daripada penjual. Saya harapkan sebelum membaca lebih lanjut, Anda sudah lebih dulu mengerti konsep bisnis pulsa modern.

Di konsep bisnis pulsa modern sudah saya jelaskan bahwa yang perlu kita lakukan pada intinya hanya dua saja. Mengubah cara berbelanja pulsa dan menceritakan kepada orang lain gaya hidup baru kita tersebut (isi pulsa sendiri + dapet income). Kalau Anda tangkap sebenarnya secara tidak langsung saya sedang membangun jaringan pemakai.
Dalam proses edukasi bisnis kepada tim bisnis pulsa Dynasis, saya selalu menekankan untuk tidak berjualan melainkan memakai sendiri pulsanya (jaringan pemakai). Tujuannya agar ketika tim bisnis pulsa saya melakukan ekspansi bisnis ke berbagai wilayah di Indonesia, penetrasinya bisa lebih baik dan lebih optimal. Kok bisa? Karena hampir sebagian besar orang tidak bisa menjual.
Ya, itu adalah fakta tidak terbantahkan bahwa sebagian besar orang pada dasarnya tidak bisa berjualan. Entah karena tidak bakat ataupun karena gengsi semata untuk terjun di bisnis jual menjual (marketing). Mungkin kalau saya pribadi tidak ada masalah dengan marketing karena memang dulu pernah ikut multilevel marketing. Tapi, apakah tim bisnis pulsa saya juga bisa menguasai ilmu marketing yang saya miliki? Belum tentu.
Menjual itu tidak mudah. Lain halnya dengan memakai. Cuma dipakai sendiri apa susahnya. Saya jadi ingat kata upline leader saya di bisnis MLM yang lama.
Kalau Anda diminta memasarkan satu gelas aqua dengah harga 10ribu, kira-kira lebih mudah mana? Anda jual atau Anda pakai sendiri?
Seperti itulah gambaran betapa membangun jaringan pemakai lebih mudah daripada jaringan penjual. Kita memakai kekuatan kodrat umum manusia. Meskipun demikian, jangan melarang jika memang ada grup bisnis pulsa Anda yang memilih berjualan. Karena memang ada beberapa jenis downline yang akan kita dapatkan jika menjalankan bisnis dengan sistem jaringan. Ada yang suka jualan dan ada yang tidak. Nanti saya bahas di artikel berikutnya.
Btw, artikel kali ini saya sering memakai kata jaringan. Ada yang alergi dengan kata jaringan? Atau malah Anda trauma dengan hal-hal berbau jaringan? Hehehe… kalau saya malah ketagihan membangun bisnis dengan sistem jaringan. Kenapa? Simak ungkapan Robert T.Kiyosaki dalam buku The Business School :
“Sementara sebagian besar orang rata-rata mencari pekerjaan, orang kaya sibuk membangun jaringan bisnisnya.”
Jaringan, kata yang kurang disukai kebanyakan orang tapi menjadi salah satu kunci kesuksesan. Robert Kiyosaki bukan pelaku MLM lho. Tapi statement tersebut keluar justru ketika dia melihat potensi jaringan bisnis luar biasa.
Bahkan ini diamini pula oleh Pebisnis dan Motivator top Indonesia, Tung Desem Waringin dalam buku 24 Prinsip Milyader Yang Mencerahkan. Sukses = nilai tambah + faktor kali. Anda tahu faktor kali yang beliau maksud? JARINGAN.